Muhammad Ihsanudin, M.Hum

Akrab dipanggil Pak Ihsan,  alumni Pondok Modern Gontor tahun 1992, sebuah pesantren yang sangat terkenal, apalagi setelah terbit novel “Negeri 5 Menara” karya Ahmad Fuadi, teman sekelasnya. Pak Ihsan melanjutkan Studi di IAIN Syarif Hidayatulah Jakarta dengan mengambil jurusan Tarbiyah (pendidikan), dilanjutkan dengan mengambil Program S2 jurusan Ilmu Perpustakaan di Universitas Indonesia.

Pak Ihsan kini bekerja di MAN Insan Cendekia Serpong sebagai guru Sejarah Kebudayaan Islam dan Kepala Perpustakaan sejak tahun 1999. Selain itu, pak Ihsan aktif menjadi “konsultan” di bidang pengembangan perpustakaan, khususnya perpustakaan sekolah.

Pada tahun 2009  Pak Ihsan didaulat penuh oleh peserta Konvensi Tenaga Perpustakaan Sekolah se-Indonesia sebagai Ketua Umum ATPUSI untuk masa kepengurusan hingga 2013. Selain di ATPUSI Pak Ihsan aktif menjadi Pengurus Pusat IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia) dalam bidang pengabdian masyarakat dan pembudayaan minat baca. Pak Ihsan punya obsesi yang keras sekali untuk menyegarkan dunia perpustakaan sekolah yang sudah terpuruk selama 65 tahun.

 

M.I. Eko Wiyanti, M.Si

Biasa dipanggil Ibu Eko, ibu yang satu ini dalam kepengurusan ATPUSI menduduki jabatan Ketua II, urusannya adalah menjembatani segala hal  yang terjadi pada  kepenguruasan ATPUSI Tingkat Propinsi dengan cakupan wilayah  Indonesia bagian Tengah dan Bagian Timur.

Ibu Eko adalah alumni S1 -  IKIP Bandung Jurusan Pendidikan Ilmu Perpustakaan (1987) dan mengambil  S2 – di UI Program Studi Ilmu Perpustakaan (1997). Sempat bekerja di Perpustakaan Perguruan Tinggi,  Perpustakaan Khusus mengambil Thesis mengenai Perpustakaan Umum dan untuk melengkapi pengalaman bekerja di berbagai jenis perpustakaan, sejak tahun 1996 mendalami perpustakaan sekolah. Saat ini Ibu Eko menjadi kepala perpustakaan di sekolah Santa Laurensia yang terdiri dari jenjang Pre-TK hingga SMU.

Mengamati  situasi perpustakaan di Indonesia perlu perbaikan, ia bergabung dengan beberapa organisasi perpustakaan sekolah diantaranya  ATPUSI. Berorganisasi membuatnya merasa  dekat dengan teman-teman senasib  dan sepenanggungan dan berharap dapat berjuang bersama demi kemajuan Perpustakaan Sekolah di Indonesia.

 

Hanna Latuputty, S.S

Biasa di panggil  Hanna menggeluti dunia kepustakawan sekolah sejak ia belum lulus S1 di tahun 1995 dari Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Sastra [kini Fakultas Ilmu Budaya], Universitas Indonesia. Saat ini ia bekerja sebagai Senior Librarian di Dickens Library, The British International School, Jakarta. Hanna juga berperan dalam menopang kegiatan pembelajaran siswa yang mengambil program IB Diploma. Hanna aktif mempromosikan literasi informasi dan kegiatan serta pelatihan kepustakawanan sekolah ke berbagai kota di Indonesia dan luar negeri.

 

Hanna bergabung dengan banyak organisasi Perpustakaan sekolah diantaranya ditingkat Internasional , IASL – International Association of School Librarianship sebagai co-chair Special Interest Group-International Focus. Sedangkan di  ATPUSI menjabat sebagai Komisi Kerjasama dalam dan Luar Negeri juga mendirikan sekaligus  Asosiasi

 

Rachmawaty, S.S

Ibu berjilbab ini namanya Rachmawati, S.S.  beliau alumni  Jurusan Perpustakaan – Fakultas Komunikasi Universitas Pajajaran Thn 1989.  Pada saat ini bekerja di Internat Al-Kausar di Sukabumi. Rachma sangat aktif mengikuti berbagai seminar untuk pengembangan diri dan untuk penerapan di sekolah baru-baru ini Rachma mengikuti Seminar IASL di Brisbane sebelumnya di Kuala Lumpur.

Pada kepengurusan ATPUSI menjabat sebagai Komisi Pengembangan Profesi dan Tenaga Perpustakaan   menurut Pak Ihsan jabatan tersebut merupakan “ roh” nya sebuah organisasi. Tanpa pengembangan diri maka sebuah organisasi tak akan pernah berkembang.

 

Nur Halim Sumirat, S.Pd.I

Akrab disapa Pak Halim. Bapak satu anak ini orangnya super rajin dan energik sekali. Sangat senang berorganisasi kayanya nantinya mau jadi Menteri Kemendiknas atau Mendagri. Mau tahu organisasi apa saja yang ia geluti Himpunan Pengelola Perpustakaan Sekolah Muhamadiyah (Himpusna) ; Penasihat dari   Ikatan Guru Pustakawan Madrasah (IGPM), Forum Perpustakaan Sekolah Indonesia (FPSI) dan di ATPUSI sebagai  Komisi organisasi dan keanggotaan.  Diantara pengurus kalau Pak Halim ini adalah expertnya ”organisasi” bila kita ingin tahu bagaimana cara melantik, atau  tahu seluk beluk AD/ART beliau lah tempat tujuan kami.

Pada saat ini mengajar di SD Sedayu 1 – Bantul sebagai Guru Agama sekaligus Kepala perpustakaan. Tantangan yang paling berat saat ini adalah menjadikan perpustakaan sekolah tempat ia bekerja berkualitas baik, kalau tidak berhasil maka Kepala Sekolah tentunya tak akan memberikan izin untuk berbagai acara ATPUSI di luar sekolah.

 

Drs. Eko Raharjo, MM

Akrab dipanggil Mr. One karena namanya “Eko” berasal dari bahasa Jawa yang mempunyai arti “satu”  atau dalam bahasa Inggris “one”. Pak Eko kini bekerja di SMA Negeri 8 Jakarta sebagai guru untuk bidang studi Bahasa Inggris sekaligus Kepala Perpustakaan SMA Negeri 8 Jakarta. Mr. One adalah alumni S.1 IKIP Jakarta dan juga lulusan S.2 Magiter Manajemen konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM).

Melihat fenomena rendahnya minat baca siswa di perpustakaan sekolah, Pak Eko beranggapan bahwa perlu banyak perhatian dan perbaikan perpustakaan sekolah di seluruh Indonesia. Ia merasa terpanggil untuk bergabung dan aktif berorganisasi di bidang perpustakaan sekolah diantaranya di IASL, IPI dan ATPUSI. Di IPI, Mr. One menjabat sebagai PD Kotamadya Jakarta Selatan dan di ATPUSI menduduki jabatan ketua I yang bertanggung jawab terhadap Kepengurusan ATPUSI tingkat Propinsi wilayah bagian Barat (P.Jawa dan P.Sumatera).

Dengan berorganisasi, beliau berharap dapat berjuang bersama demi memberdayakan perpustakaan sekolah. Bagaimanapun peran Perpustakaan sekolah harus dapat dirasakan secara langsung oleh penggunanya. Tanpa adanya pengguna yang mau memanfaatkan koleksi dan fasilitasnya, sebuah perpustakaan hanya berfungsi sebagai gudang dengan sekian banyak buku di rak-rak berdebu yang tak pernah disentuh.